Kamis, 26 April 2012

METABOLISME SEL

METABOLISME SEL

            Jutaan reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim berlansung di dalam sel hidup. Walaupun kita mengatakan bahwa reaksi-reaksi ini secara kolektif sebagai metabolisme, kita tidak boleh menganggap metabolisme sel sebagai suatu kantung yang dikelilingi membran yang berisi enzim-enzim yang bekerja secara acak. Metabolisme adalah aktivitas sel yang terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem multienzim. Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yakni: 1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari lingkungan atau dari energi solar, 2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor unit pembangun bagi makromolekul sel, 3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain, dan 4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus sel.
            Sebuah sel harus mempunyai jalur-jalur biokimia yang tersedia untuk degradasi bertahap dari zat makanan untuk menghasilkan energi, dan juga biosintesis bertahap dari zat-zat yang diperlukan.perubahan kimia yang terdiri dari saluran-saluran untuk degradasi molekul makanan dan biosintesis secara kolektif memberi definisi dari metabolisme suatu sel. Semua proses metabolisme bersifat intermedier (pengubahan suatu zat menjadi zat lain). Metabolisme terdiri dari lintas katabolik(penguraian) dan lintas anabolik (pembentukan).
Metabolisme dipengaruhi oleh komposisi tubuh yakni jumlah otot disbanding jumlah lemak.

Organisasi hidup berpartisipasi di dalam daur karbon dan oksigen
            Organisme hidup dapat dibagi menjadi dua golongan utama menurut bentuk energi kimia karbon yang diperlukan dari lingkungannya. Organisme  autotrof (“memberi makan sendiri”) dan organisme heterotrof (“memperoleh makanan dari yang lain”).
Organisme autotrof dapat mempergunakan karbon dioksida dari atmosfir sebagai satu-satunya sumber karbon untuk membangun semua biomolekul yang mengandung karbon.  Sel ini terdiri dari kemoautotrof  dan fotoautotrof. Kemoautotrof memperoleh energi dengan mengoksidasi molekul-molekul yang tereduksi seperti H2S, S, NH3, NO2 dan CO, sehingga menghasilkan energi yang diperlukan untuk mereduksi CO2 dan memberikan tenaga pendorong bagi proses yang memerlukan energi. Sedangkan fotoautotrof memperoleh energi dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia.
            Organisme  heterotrof tidak dapat menggunakan karbon dioksida atmosfer dan harus memperoleh karbon dari lingkungannya dalam bentuk molekul organik yang relatif kompleks, seperti glukosa. Fotoheterotrof memerlukan senyawa organik lain dari CO2 sebagai sumber karbon. Karena senyawa organik di alam hampir melulu datang dari degradasi materi yang pernah hidup, maka sel ini disebut heterotrof. Sedangkan kemoheterotrof memerlukan senyawa organik baik sebagai sumber karbon maupun sebagai sumber energi. Terdapat dua kelas utama dari organisme heterotrof,yakni aerob dan anaerob.
Dua fase metabolisme: katabolisme dan anabolisme. Katabolisme merupakan fase metabolisme yang bersifat menguraikan, yang menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohidrat, lipid, dan protein yang datang dari lingkunganatau dari cadangan makanan sel itu sendiri terurai di dalam reaksi-reaksi bertahap menjadi produk akhir yang lebih kecil dan sederhana. Serta diikuti oleh pelepasan energi melalui reaksi enzimatik. Contohnya : respirasi.
Anabolisme (biosintesis) merupakan fase pembentukan atau sintesis dari metabolisme, molekul pemula atau unit pembangun yang lebih kecil disusun menjadi makromolekul besar yang merupakan komponen sel, seperti protein dan asam nukleat. Ini juga mengakibatkan peningkatan ukuran dan kompleksitas struktur dan memerlukan input energi bebas oleh pemecahan ATP menjadi ADP dan fosfat. Contohnya : fotosintesis dan kemosintesis.                
KATABOLISME
Respirasi adalah proses metabolisme dengan pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan pembebasan energy serta akan menghasilkan ATP yang digunakan untuk aktivitas hidup. Respirasi sel ada dua macam yaitu sebagai berikut:
a.       Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen. Terjadi pada mitokondria. Respirasi aerob berlangsung melalui 4 tahap, yakni sebagai berikut:
1.      Glikolisis: suatu proses penguraian molekul glokosa yang memiliki 6 atom karbon, secara enzimatik didalam urutan 10 reaksi enzimatik, untuk menghasilkan dua molekul piruvat, yang memiliki 3 atom karbon. Glikolisis merupakan suatu lintas pusat universal dari katabolisme glukosa, tidak hanya didalam hewan dan tumbuhan, tetapi juga di dalam kebanyakan mikroorganisme.
Glikolisis : suatu proses yang menghasilkan perubahan satu glukosa menjadi dua molekul piruvat. Secara keseluruhan persaman yang setara untuk proses glikolisis adalah:
C6H12O6 + 2ADP + 2NAD +2Pi à 2C3H4O3 + 2ATP + 2NADH + 2H+ + 2H2O
Ciri glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat, memerlukan oksigen.
2.      Dekarboksilasi oksidasi asam piruvat/rantai transisi
Mengubah asm piruvat (C3) menjadi asetil ko-A (C2) berlangsung di matriks mitokondria. Untuk setiap 1 molekul asam piruvat dihasilkan energy sebesar 2 NADH.
3.      Daur krebs/daur asam trikarboksilat/daur daur asam sitrat
Berlangsung di matriks mitokondria. Mengubah asetil ko-A (C2) menjadi CO2 (C1). Untuk setiap 1 molekul asetil ko-A dihasilkan enrgi sebesar 2 ATP, 2 FADH, dan 6 NADH.
4.      Rantai respirasi/rantai pengangkutan electron
Melalui rantai respirasi, ion H+ (hidrogen) dariNADH dan FADH yang dihasilkan dari ke-3 tahap di atas dilepas ke oksigen (O2) yang berfungsi sebagai akseptor hydrogen/electron terakhir sehingga terbentuk H2O dengan melepas energi secara bertahap. Untuk setiap satu molekul NADH dihasilkan energi sebesar 3 ATP dan untuk tiap satu molekul FADH dihasilkan energi sebesar 2 ATP.
b.      Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. Terjadi pada sitoplasma. Respirasi anaerob jalur yang dilalui adalah glikolisis (pengubahan glukosa menjadi asam piruvat), dan fermentasi alcohol. Akseptor hydrogen adalah asetildehid, sedangkan pada fermentasi asam laktat sebagai akseptor hydrogen adalah asam piruvat.
Fermentasi: merupakan cara utama untuk penyimpanan energi dalam sel anaerobik, tetapi fermentasi juga melakukan suatu fungsi essensial dalam metabolisme kebanyakan organisme anaerobik. Hasil akhir dari tahap enzimatik dari peragian anaerobik menyediakan bahan bakar yang diperlukan bagi proses oksidasi dari pernapasan. Fermentasi alkohol menghasilkan etanol dan karbondioksida.
C6H12O6          à        2 CH3CH2OH             +         2 CO2
Glukosa                       etanol                                      karbon dioksida
Meskipun etanol disini ditunjukkan sebagai hasil fermentasi alkohol, namun hasil akhir kemungkinannya dapat berupa zat-zat serupa yang lain, tergantung pada organismenya.

ANABOLISME
Fotosintesis berasl dari kata foton yang berarti cahaya dan sintetis yang berarati penyusunan. Sehingga fotosintesis juga diartikan sebagai proses penyusunan dari zat oganik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaknipikmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memfaatkan energi cahaya. Persamaan reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
            6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Fotosintesis terjadi dikloropas. Pada proses reaksi fotosintesis terdapat dua tahap yakni reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang cahaya yaitu energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diuabah menjadi bentuk energi kimia, ATP dan senyawa pereduksi, NADPH. Reaksi terjadi pada grana kloropas. Reaksinya:
H2O + NADP+ + ADP + Pi → O2 + H+ + NADPH + ATP
Sedangkan reaksi gelap cahaya adalah senyawa kimia berenergi tinggi NADPH dan ATP yang dihasilkan pada tahap reasi terang cahaya dipakai untuk prose reaksi reduksi CO2 menjadi glokosa reaksi terjadi pada stroma kloropas. Menggunakan daur calvin untuk mensintesis beberapa senyawa termasuk karbohidrat.
Daur Kelvin terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut:
a.       Karboksilasi, yaitu penambahan CO2 ke RDP (ribulase diphospat) menbentuk dua molekul APG (asam phospo gliserat) dengan bantuan enzim ribulase diphpospat karboksilase.
b.      Redusi, yaitu perubahan gugus karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam PGAL (phospo gliserat aldehid) selanjutnya dua molekul PGAL akan menbentuk satu molekul glukosa.
c.       Regenerasi, yaitu pembentukan kembali RDP yang diperlukan untuk fiksasi CO2.
Jadi, pada raeaksi gelap diatas dihasilkan glukosa jga dibentuk RDP kembali dengan demikian, reaksi pengikatan CO2 dalam fotosintesis senantiasa berlangsung dengan baik.
            Faktor-faktor yang menentukan laju fotosintesis: faktor luar (lingkungan) dan faktor dalam (keadaan didalam tumbuhan), walaupun pembagian untuk tidak selalu jelas batasnya. Faktor luar yakni intensitas cahaya, suhu, konsentrasi karbondioksida, dan persediaan air. Sedangkan faktor dalam yakni kandungan klorofil, faktor protoplsma, ketahanan terhadap difusi gas bebas, dan penimbunan hasil fotosintesis.

Makalah tentang Olahraga Tenis Meja

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
            Tenis meja adalah olahraga raket yang paling terkenal di dunia dan jumlah partisipannya menempati urutan kedua. Tenis meja juga merupakan olahraga yang telah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam olympiade, dan mendapat perhatian khusus di dunia internasional. Dalam perkembangannya yang sangat pesat, para penggemar olahraga tenis meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hinggga ke detail-detailnya. Dengan demikian kita akan mengetahui cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang akan menuju kearah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui sistem latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
I.2. Pembatasan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam pembuatan atau penyusunan makalah ini ditemukan beberapa rumusan masalah sebagaimana dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara orang bisa mengetahui tentang tenis meja ?
2.      Bagaimana metode latihan tenis meja yang sesuai dengan kita ?
3.      Bagaimana sejarah tentang tenis meja ?
4.      Bagaimana cara orang mengetahui apa saja perlengkapan tenis meja ?
5.      Bagaimana cara orang mengetahui peraturan tenis meja ?

I.3.  Tujuan Masalah           
1.  Untuk mengetahui cara orang mengetahui tentang tenis meja.
2.  Untuk mengetahui metode latihan dalam tenis meja yang sesuai dengan kita
3.  Untuk mengetahui sejarah tentang tenis meja
4.  Untuk mengetahui tentang perlengkapan dalam  tenis meja
5.  Untuk mengetahui peraturan-peraturan tenis meja
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tenis Meja
Yang dimaksud dengan tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet. (Depdiknas, 2003 : 3).
Tenis meja atau yang lebih sering disebut pingpong adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak–anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.
B.  Metode Latihan
            Terdapat 5 metode latihan dalam tenis meja, yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Kita dapat memilih metode yang paling sesuai, sebagai berikut:
~ Berlatih dengan pemain lain
Metode ini mungkin akan menjadi metode yang paling sering digunakan dan juga merupakan metode paling sederhana. Kita dan teman kita dapat bergantia dalam memilih latihan.
~ Berlatih dengan pelatih
Metode ini mungkin merupakan cara yang paling baik untuk berlatih, karena kita akan lebih mampu berkonsentrasi pada kelemahan kita daripada memikirkan lawan kita, dank arena kita akan diberi petunjuk oleh pelatih pada saat bersamaan. Kerugiannya, kita harus mencari dan mungkin membayar pelatih.
~ Berlatih sendiri
Kita dapat melakukan beberapa pukulan teknik tanpa menggunakan bola namun seolah-olah ada. Kita juga dapat menggunakan sekeranjang bola dan berlatih melakukan servis.
~ Multiball
Ini adalah metode latihan dimana satu pemain berlatih sedang pemain yang lainnya mengumpankan bola. Kita akan membutuhkan sekeranjang bola. Pemberi umpan berdiri dipinggir meja, memungut dan memukul bola berturut-turut dalam berbagai kecepatan, putaran, dan arah yang kita butuhkan. Metode ini merupakan cara yang tepat untuk mempelajari pukulan, tapi kerugiannya adalah hanya satu orang yang dapat berlatih pada saat itu. Metode ini sering digunakan oleh pelatih yang bertindak sebagai pemberi umpan.
~ Mesin
Memiliki mesin meja sama artinya mempunyai orang yang akan memberikan umpan dengan bola banyak. Mesin ini dapat diatur kecepatan, putaran, dan arahnya dengan keinginan kita. Mesin ini mungkin mahal tapi akan menjadi teman latihan yang tidak pernah lelah dan salah.
C.   Sejarah Tentang Tenis Meja
            Negara asal tenis meja yang sebenarnya tidak diketahui. Olahraga ini dimulai kira-kira ditahun 1890-an sebagai permainan pendatang dan menebarkan keranjingan akan olahraga ini diseluruh kota dan tidak kemudian menghilang.
            Tenis meja menjadi popular kembali pada tahun 1920-an, dan klub-klub bermunculan diseluruh dunia. Nama aslinya, ping-pong adalah dari nama merk dagang Parker Brother, dari ping-pong diubah mennjadi tenis meja. Federasi tenis meja internasional (ITTF) didirikan pada tahun 1926.
            Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiriPada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.

D.  Perlengkapan Tenis Meja
1. Bet atau Raket
Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.
3. Pakaian
Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.
4. Meja Tenis Meja
Yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang           : 2,74 meter
Lebar                : 1,52 meter
Panjang net     : 1,83 meter
Tinggi              :76cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar
2 cm.
5. Net
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut.Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.
E. Peraturan Tenis Meja
1. Meja
a. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.
c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja initidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
4. Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola.
BAB III
TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Pada pokoknya teknik dasar permainan tenis meja dapat dibedakan menjadi :
1.            Grip
2.      Stance
3.      Stroke
4.      Footwork

Grip atau pegangan merupakan factor yang sangat penting dalam hamper semua permainan yang menggunakan racket/pemukul. Cara memegang racket inilah yang akan menentukan teknik permainan dan cara mengembangkan permainan. Jika sejak semula cara memegang bet sudah salah, kemungkinan permainan tersebut akan menghadapi kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik permainan selanjutnya.
Dalam permainan tennis meja pegangan atau grip telah menimbulkan perdebatan bagi para pelatih/ coach dan atlit, pegangan mana yang baik diantara dua pegangan yang sering digunakan dalam permainan tennis meja, yaitu :
·   Shakehand grip dan
·   Penhold grip
Bagi para pemula tiap grip mempunyai paling sedikit dua variasi grip, yaitu grip untuk pukulan forehand dan grip untuk pukulan backhend, untuk mereka yang ingin meningkatkan prestasi ke jenjang yang legih tinggi cara ini kurang efisien. Sedikit sekali kesempatan untuk mengganti-ganti.
1.  DRIVE .
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serang ke atas dan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh gerakan kemiringan bet bervareasi sesuai dengan arah jatuhnya bola, putaran bola yang dating dari lawan dan tujuan dari pemukul drive (driver) itu sendiri. Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga kitakontrol sesuai dengan keinginan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik drive :
1. Perhatikan arah jatuhnya bola dan segera mengambil posisi sesuai dengan arah jatuhnya bola tersebut.
2.  Ambil posisi side stance, pandangan mata terus mengikuti lainnya bola.
3.  Dengan bergerak maju atau mundur ke samping bet menyentuh atau mengenai bola pada waktu bola berada pada titik ketinggiannya, pukulan diperkuat dengan perputaran tubuh dari tungkai dan kaki, dan pinggang ke atas.
4. Lanjutan gerakan lengan setelah perkenaan pada bola (follow through), sampai bet berada di samping kiri depan kepala. (untuk pukulan tangn kanan), dan sebaliknya untuk pukulan tangn kiri.
5. Kembalikan ke posisi siap sedia, siap menerima pengembalian bola berikutnya.
6.  Untuk backhend drive posisi kakinya lebih terbuka sedikit dibandingkan dengan forehand driv.
Teknik pukulan drive dapat dimainkan pada setiap zone 1 meter, zone 2 meter, zone 3 meter, juga dapat dimainkan di atas meja. Teknik drive dapat dilakukan dari gerakan yang perlahan sampai dengan yang tercepat. Panjang pendeknya pukulan drive tergantung dari zone tempat kita bermain.semakin jauh dari meja, semakin panjang strokenya.
Teknik pukulan drive yang dilakukan di atas meja atau zone 1 meter dapat menggunakan kecepatan yang bervareasi, cepat,sedang atau lambat, (fast, medium, slowa), juga jenis strokenya dapat panjang, medium atau pendek. Tetapi pemain yang beada pada zone 2 meter atau zone 3 meter, sebaiknya mempergunakan kecepatan yang medium atau cepat dengan jenis stroke yang medium atau panjang.
Deskripsi gerakan forehand drive.
Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang (bagian pemain tengah kanan, sedang pemain tangan kiri sebaliknya). Badan menyerongke kanan ± 45 derajat lutut dibengkokan. Bet ditarik ke samping belakang. Kepala bet menghadap serong ke tengah dengan lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan tidak dibengkokan.
Posisi tersebut di atas dilakukan pada saat bola lawan menuju ke arah pemukul. Kemudian lengan diayun ke depan kiri atas dengan menggesek bagian belakang bola untuk bola kosong dan dengan menggesek bagian bawah bola untuk bola isi . agar bola berjalan dalam suatu gerak lengkung melewati net kea rah lawan. Pergelangan tangan ikut membantu menggesek bola ke atas, hingga bet berhenti disamping kiri atas kepala.
2.  CHOP
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok.
Pada pukulan chop yang normal, sudut rata-rata bet adalah 45 derajat (terbuka) dengan gerakan miring dari atas ke bawah. Pukulan chop bias digunakan untuk mengembalikan bola yang bermacam-macam putaran seperti ; backspin, topspin, atau sidespin. Chop itu sendiri dapat dilakukan di atas meja ataupun diluar meja. Chop diatas meja hamper mirip dengan gerakan push, hanya bedanya kalau dalam push gerakannya horizontal, sedangkan pada chop gerakannya diagonal dari atas ke bawah (yang normal akan membentuk sudut ± 45 derajat). Chop di luar meja biasanya lebih dikenal sebagai defensive strokes, khususnya untuk menerima bola-bola topspin.

3.  SERVICE
Service adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja service, kemudian harus melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja lawan. Ketentuan lainnya tentang service ada dalam peraturan permainan tennis meja.
Gerakan atau putaran yang diberikan pada bola bias bermacam-macam, misalnya : forehand, backhand, backspin, topspin, sidespin, atau kombinasi dari ketiganya.

BAB IV
KESIMPULAN

Beberapa sumber mengatakan bahwa permainan tenis meja berasal dari inggris. Permainan ini berasal dari permainan tenis kuno pada abad pertengahan dengan nama seperti “Gossima” dan “Whiff-whiff”. Permainan ini dikembangkan antara lain oleh angkatan bersenjata inggris yang berkedudukan di India.
Peralatan dan fasilitas tennis meja terdiri dari : alat  pemukul (bet), meja, seperangkat jarring, bola, ruangan.
Pada pokoknya teknik dasar permainan tennis meja dapat dibedakan menjadi :
   1. Grip
   2. Stance
   3. Stroke
   4. Footwork

Grip atau pegangan merupakan factor yang sangat penting dalam hamper semua permainan yang menggunakan racket/pemukul
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serang ke atas dan sikap bet tertutup
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga gerakan membacaok.
Service adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja service, kemudian harus melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja lawan. Ketentuan lainnya tentang service ada dalam peraturan permainan tenis meja.

DAFTAR PUSTAKA
            Hodges, Larry.1999. Tenis Meja Tingkst Pemula. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Kertamanah, Alex. 2003. Teknik & Taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Lech, Joni. 1990. Bimbingan Bermain Tenis Meja. Jakarta: Mutiara