PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Tenis meja adalah olahraga raket yang paling terkenal di
dunia dan jumlah partisipannya menempati urutan kedua. Tenis meja juga
merupakan olahraga yang telah menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan dalam olympiade, dan mendapat perhatian khusus di dunia
internasional. Dalam perkembangannya yang sangat pesat, para penggemar olahraga
tenis meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih
mendalam hinggga ke detail-detailnya. Dengan demikian kita akan mengetahui
cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik
bermain dan bertanding yang akan menuju kearah keberhasilan. Kita tentu
sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui sistem
latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
I.2.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka dalam pembuatan atau penyusunan makalah ini ditemukan beberapa
rumusan masalah sebagaimana dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara orang bisa mengetahui
tentang tenis meja ?
2.
Bagaimana metode latihan tenis meja yang
sesuai dengan kita ?
3.
Bagaimana sejarah tentang tenis meja ?
4.
Bagaimana cara orang mengetahui apa saja
perlengkapan tenis meja ?
5.
Bagaimana cara orang mengetahui
peraturan tenis meja ?
I.3.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara orang mengetahui tentang
tenis meja.
2. Untuk mengetahui metode latihan dalam tenis
meja yang sesuai dengan kita
3. Untuk mengetahui sejarah tentang tenis meja
4. Untuk mengetahui tentang perlengkapan dalam tenis meja
5. Untuk mengetahui peraturan-peraturan tenis
meja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenis Meja
Yang
dimaksud dengan tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai
lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil yang
terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut
bet. (Depdiknas, 2003 : 3).
Tenis
meja atau yang lebih sering disebut pingpong adalah suatu cabang olahraga yang
tidak mengenal batas umur, anak–anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama.
Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga
atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita
ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus
mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus
menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain
pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis
meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak
terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria
dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu
ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.
B. Metode Latihan
Terdapat 5 metode latihan dalam tenis meja, yang
masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Kita dapat memilih metode yang
paling sesuai, sebagai berikut:
~ Berlatih dengan pemain lain
Metode ini mungkin akan
menjadi metode yang paling sering digunakan dan juga merupakan metode paling
sederhana. Kita dan teman kita dapat bergantia dalam memilih latihan.
~ Berlatih dengan pelatih
Metode ini mungkin
merupakan cara yang paling baik untuk berlatih, karena kita akan lebih mampu
berkonsentrasi pada kelemahan kita daripada memikirkan lawan kita, dank arena
kita akan diberi petunjuk oleh pelatih pada saat bersamaan. Kerugiannya, kita
harus mencari dan mungkin membayar pelatih.
~ Berlatih sendiri
Kita dapat melakukan
beberapa pukulan teknik tanpa menggunakan bola namun seolah-olah ada. Kita juga
dapat menggunakan sekeranjang bola dan berlatih melakukan servis.
~ Multiball
Ini adalah metode
latihan dimana satu pemain berlatih sedang pemain yang lainnya mengumpankan
bola. Kita akan membutuhkan sekeranjang bola. Pemberi umpan berdiri dipinggir
meja, memungut dan memukul bola berturut-turut dalam berbagai kecepatan,
putaran, dan arah yang kita butuhkan. Metode ini merupakan cara yang tepat
untuk mempelajari pukulan, tapi kerugiannya adalah hanya satu orang yang dapat
berlatih pada saat itu. Metode ini sering digunakan oleh pelatih yang bertindak
sebagai pemberi umpan.
~ Mesin
Memiliki mesin meja
sama artinya mempunyai orang yang akan memberikan umpan dengan bola banyak.
Mesin ini dapat diatur kecepatan, putaran, dan arahnya dengan keinginan kita.
Mesin ini mungkin mahal tapi akan menjadi teman latihan yang tidak pernah lelah
dan salah.
C. Sejarah
Tentang Tenis Meja
Negara asal tenis meja yang sebenarnya tidak diketahui.
Olahraga ini dimulai kira-kira ditahun 1890-an sebagai permainan pendatang dan
menebarkan keranjingan akan olahraga ini diseluruh kota dan tidak kemudian
menghilang.
Tenis meja menjadi popular kembali pada tahun 1920-an,
dan klub-klub bermunculan diseluruh dunia. Nama aslinya, ping-pong adalah dari nama
merk dagang Parker Brother, dari ping-pong diubah mennjadi tenis meja. Federasi
tenis meja internasional (ITTF) didirikan pada tahun 1926.
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang
lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda
memukul bola plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut
pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil
dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan
subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu
memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiriPada
saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih
bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis
meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi
antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris
mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal
Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat
nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri
menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.Setelah
Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari
benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia
serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.
D. Perlengkapan Tenis Meja
1. Bet atau Raket
Bet
merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai
busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat
pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet –
bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari
karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang
dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi
kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain
mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang
meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada
keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis
bagi pemain kaliber dunia.
2. Bola
Secara
tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan
selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan
plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat
diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi
merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara
dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan
dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin
dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola
jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak
diduga.
3. Pakaian
Pilihlah
kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan
memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang
benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.Sebelum mulai pertandingan
suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di
dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos
rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.
4. Meja Tenis Meja
Yang baik adalah meja yang mempunyai
ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar : 1,52 meter
Panjang net : 1,83 meter
Tinggi :76cm
Warna meja yang ideal adalah hijau
dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar
2 cm.
5. Net
Net
ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di
kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya
dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk
mengikatkan tali penopang net tersebut.Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25
cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat
mungkin dengan permulaan meja tersebut.
E. Peraturan Tenis Meja
1. Meja
a. Permukaan atas meja
yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi
empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini
harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
b. Permukaan atas meja
dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola
setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang
jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.
c. Permukaan meja ini
harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja initidak boleh
berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang
membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas
akhir” (endlines)
2) Garis putih yang
membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas
sisi” ( side lines)
d. Bagi permainan
ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih
selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ”
batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara
permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan
tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan
dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ”
jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan
ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga
harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu,
beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m
sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus
berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan
diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan
maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus
terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna
putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
4. Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga
bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian
raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu
seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan
dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul
bola.
BAB III
TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Pada pokoknya teknik dasar permainan tenis
meja dapat dibedakan menjadi :
1.
Grip
2. Stance
3. Stroke
4. Footwork
Grip
atau pegangan merupakan factor yang sangat penting dalam hamper semua permainan
yang menggunakan racket/pemukul. Cara memegang racket inilah yang akan
menentukan teknik permainan dan cara mengembangkan permainan. Jika sejak semula
cara memegang bet sudah salah, kemungkinan permainan tersebut akan menghadapi
kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik permainan selanjutnya.
Dalam
permainan tennis meja pegangan atau grip telah menimbulkan perdebatan bagi para
pelatih/ coach dan atlit, pegangan mana yang baik diantara dua pegangan yang
sering digunakan dalam permainan tennis meja, yaitu :
· Shakehand grip dan
· Penhold grip
Bagi
para pemula tiap grip mempunyai paling sedikit dua variasi grip, yaitu grip
untuk pukulan forehand dan grip untuk pukulan backhend, untuk mereka yang ingin
meningkatkan prestasi ke jenjang yang legih tinggi cara ini kurang efisien.
Sedikit sekali kesempatan untuk mengganti-ganti.
1.
DRIVE .
Drive
adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serang ke
atas dan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh gerakan
kemiringan bet bervareasi sesuai dengan arah jatuhnya bola, putaran bola yang
dating dari lawan dan tujuan dari pemukul drive (driver) itu sendiri. Drive
dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga kitakontrol sesuai
dengan keinginan.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik drive :
1.
Perhatikan arah jatuhnya bola dan segera mengambil posisi sesuai dengan arah
jatuhnya bola tersebut.
2. Ambil posisi side stance, pandangan mata
terus mengikuti lainnya bola.
3.
Dengan bergerak maju atau mundur ke
samping bet menyentuh atau mengenai bola pada waktu bola berada pada titik
ketinggiannya, pukulan diperkuat dengan perputaran tubuh dari tungkai dan kaki,
dan pinggang ke atas.
4.
Lanjutan gerakan lengan setelah perkenaan pada bola (follow through), sampai
bet berada di samping kiri depan kepala. (untuk pukulan tangn kanan), dan
sebaliknya untuk pukulan tangn kiri.
5.
Kembalikan ke posisi siap sedia, siap menerima pengembalian bola berikutnya.
6. Untuk backhend drive posisi kakinya lebih
terbuka sedikit dibandingkan dengan forehand driv.
Teknik
pukulan drive dapat dimainkan pada setiap zone 1 meter, zone 2 meter, zone 3
meter, juga dapat dimainkan di atas meja. Teknik drive dapat dilakukan dari
gerakan yang perlahan sampai dengan yang tercepat. Panjang pendeknya pukulan
drive tergantung dari zone tempat kita bermain.semakin jauh dari meja, semakin
panjang strokenya.
Teknik
pukulan drive yang dilakukan di atas meja atau zone 1 meter dapat menggunakan
kecepatan yang bervareasi, cepat,sedang atau lambat, (fast, medium, slowa),
juga jenis strokenya dapat panjang, medium atau pendek. Tetapi pemain yang
beada pada zone 2 meter atau zone 3 meter, sebaiknya mempergunakan kecepatan
yang medium atau cepat dengan jenis stroke yang medium atau panjang.
Deskripsi
gerakan forehand drive.
Kaki
kiri di depan, kaki kanan di belakang (bagian pemain tengah kanan, sedang
pemain tangan kiri sebaliknya). Badan menyerongke kanan ± 45 derajat lutut
dibengkokan. Bet ditarik ke samping belakang. Kepala bet menghadap serong ke
tengah dengan lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan tidak dibengkokan.
Posisi
tersebut di atas dilakukan pada saat bola lawan menuju ke arah pemukul. Kemudian
lengan diayun ke depan kiri atas dengan menggesek bagian belakang bola untuk
bola kosong dan dengan menggesek bagian bawah bola untuk bola isi . agar bola
berjalan dalam suatu gerak lengkung melewati net kea rah lawan. Pergelangan
tangan ikut membantu menggesek bola ke atas, hingga bet berhenti disamping kiri
atas kepala.
2. CHOP
Chop
adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau
disebut juga gerakan membacok.
Pada
pukulan chop yang normal, sudut rata-rata bet adalah 45 derajat (terbuka)
dengan gerakan miring dari atas ke bawah. Pukulan chop bias digunakan untuk
mengembalikan bola yang bermacam-macam putaran seperti ; backspin, topspin,
atau sidespin. Chop itu sendiri dapat dilakukan di atas meja ataupun diluar meja.
Chop diatas meja hamper mirip dengan gerakan push, hanya bedanya kalau dalam
push gerakannya horizontal, sedangkan pada chop gerakannya diagonal dari atas
ke bawah (yang normal akan membentuk sudut ± 45 derajat). Chop di luar meja
biasanya lebih dikenal sebagai defensive strokes, khususnya untuk menerima
bola-bola topspin.
3. SERVICE
Service
adalah teknik memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan
cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja service, kemudian harus
melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja lawan. Ketentuan lainnya
tentang service ada dalam peraturan permainan tennis meja.
Gerakan
atau putaran yang diberikan pada bola bias bermacam-macam, misalnya : forehand,
backhand, backspin, topspin, sidespin, atau kombinasi dari ketiganya.
BAB IV
KESIMPULAN
Beberapa
sumber mengatakan bahwa permainan tenis meja berasal dari inggris. Permainan
ini berasal dari permainan tenis kuno pada abad pertengahan dengan nama seperti
“Gossima” dan “Whiff-whiff”. Permainan ini dikembangkan antara lain oleh
angkatan bersenjata inggris yang berkedudukan di India.
Peralatan
dan fasilitas tennis meja terdiri dari : alat
pemukul (bet), meja, seperangkat jarring, bola, ruangan.
Pada
pokoknya teknik dasar permainan tennis meja dapat dibedakan menjadi :
1. Grip
2. Stance
3. Stroke
4. Footwork
Grip atau pegangan
merupakan factor yang sangat penting dalam hamper semua permainan yang
menggunakan racket/pemukul
Drive adalah teknik
pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serang ke atas dan sikap
bet tertutup
Chop adalah teknik
memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut
juga gerakan membacaok.
Service adalah teknik
memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan cara
memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja service, kemudian harus
melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja lawan. Ketentuan lainnya
tentang service ada dalam peraturan permainan tenis meja.
DAFTAR PUSTAKA
Hodges, Larry.1999. Tenis
Meja Tingkst Pemula. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Kertamanah,
Alex. 2003. Teknik & Taktik Dasar
Permainan Tenis Meja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Lech,
Joni. 1990. Bimbingan Bermain Tenis Meja.
Jakarta: Mutiara
makasih banyak permainan sepak bola, salam kenal ya
BalasHapus